Pada hari itu di pertengahan bulan Desember aku dan
kawan-kawan tempat kerja tiba di stasiun kereta Tasikmalaya. Jam 6.30 pagi
ternyata masih sepi, hanya ada satu orang pria paruh baya yang juga sedang
menunggu loket antrian dibuka. Ternyata loket penjualan tiket dibuka pada pukul
7.oo pagi waktu setempat.
Tujuan ku dan 2 orang temanku kesana adalah untuk membeli tiket kerita arah jogja kelas ekonomi ac.
Kabarnya, kereta kelas ekonomi yang memiliki AC hanya seharga Rp.55.ooo saja sedangkan harga kelas bisnis sekitar Rp. 275.000. Lagipula suasana kereta ekonomi sudah tidak seperti 2 tahun lalu yang sumpek oleh orang yang duduk di sepanjang koridor kereta. Cukup lumayan dengan harga ekonomis tapi fasilitasnya ya mirip sedikit dengan kelas bisnis.
Kami perlu menunggu sekitar setengah jam lagi, dan karena kami
hanya melihat satu orang pria itu saja, maka kami berusaha bertanya dengan
orang tersebut. Usut punya usut ternyata bapak itu juga sama, ingin membeli
tiket kereta ekonomi ac jurusan jogaj.
Tiket Kereta Ekonomi AC, Pasundan |
Kemudian pak satpam keluar memeriksa keadaan dan langsung
kami tanyakan perihal bukanya loket tiket.. ah ternyata kurang 15 menit lagi. Dan
kami menanyakan jadwal kereta beserta tempat duduk yang masih tersedia. Kaget
sungguh kaget ternyata semua tempat duduk kereta ekonomi ac sudah full habis
terjual. Lemas lah kami mendengarnya. Namun kulihat pria paruh baya itu masih
tetap tenang dan dipenghujung obrolan, beliau hanya bilang “Apa salahnya
ditunggu, dicoba Tanya dulu ke petugas loket, mungkin saja ada yang penumpang
yang akan membatalkan tiketnya pada hari ini dan jam ini. Namanya juga usaha
apa salahnya.”
Ku kira itu hanya akan sia sia belaka. Tapi sudahlah, kami
sudah setengah jam menunggu dan langsung bergegas menuju antrian loket pada
barisan terdepan. Akhirnya loket dibuka dan langsung saja tidak terasa sudah
mulai banyak orang yang mengantri untuk melakuka cek tiket. Kami pun bertanya
perihal kereta yang masih menyediakan tempat duduk.
Tapi lagi lagi benar adanya, semua tempat duduk sudah penuh terisi bahkan sampai tanggal 4 Januari 2015 setelah tahun baru. Fyuh..
Tapi lagi lagi benar adanya, semua tempat duduk sudah penuh terisi bahkan sampai tanggal 4 Januari 2015 setelah tahun baru. Fyuh..
Kami langsung serempak berbalik dengan lemas, tiba-tiba.
“pak.. bapak butuh tiket berapa?” terdengar teguran dari
seorang ibu-ibu di antrian baris ke dua.
“Kami butuh 3 tiket, kenapa bu? Ibu mau batalkan tiketnya?” Tanya
salah seorang kawanku.
“Iya.. saya mau membatalkan tiket kereta ini karena anak
saya belum terima raport” balas sang ibu.
“ada berapa tiket bu? ” Tanya pria paruh baya.
“ada 4 tiket pak jurusan Jogjakarta pagi ini jam 8.30am,
Keretanya bernama Pasundan” Balas si ibu.
“Alhamdulillah….” Serempak kami berujar dan dengan
sumringahnya menjejeri ibu tersebut ketika sedang klaim pembatalan tiket.
Setelah dibatalkan oleh sang ibu tersebut langsung kami
beli dan menyodorkan KTP masing-masing. Maklum sekarang kalo beli tiket kereta pun harus pake KTP si penumpang. Memang, kami hanya butuh 3 tiket, dan sisa 1 lagi. Sudahlah pasti aka nada
teman baru yang aku temui di kereta nanti.
Memang benar terkadang perjalanan membawa kita pada
pertemuan yang tak terduga dengan siapapun.
Dan satu yang perlu diingat.. Kita jangan pernah cepat
menyerah.. usaha dulu kan tidak apa-apa toh Tuhan yang akan kasih keputusan.
Bersyukur kami tidak langsung meninggalkan loket sekitar 15 menit lalu, karena
keajaiban biasa terjadi pada detik-detik terakhir. Pelajaran berharga buatku.
Stasiun Tasikmalaya |